SWEET ANGEL 'N REBEL YOUNG

SWEET ANGEL 'N REBEL YOUNG
My LeBeL

Kamis, 16 September 2010

Deteksi Penyakit Jantung Lewat Rambut VIVAnews By Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti - Rabu, 15 September

VIVAnews - Jangan remehkan kondisi rambut. Studi University of Western Ontario, Kanada, mengungkap bahwa rambut bisa menjadi menjadi indikator adanya gangguan kesehatan jantung.
Seperti dikutip dari laman Times of India, setiap helai rambung mengandung hormon stres yang disebut kortisol. Hormon ini biasanya dilepas tubuh saat mengalami stres atau reaksi psikologis dan fisiologis atas perubahan situasi yang tidak dapat diterimanya.
Kadar kortisol juga terkandung dalam urin dan air liur. Namun, kortisol di dalam rambut dianggap lebih efektif untuk memetakan kondisi jantung karena sifatnya lebih terukur. Logikanya, pertumbuhan rambut relatif stabil yakini sekitar satu sentimeter setiap bulan.
Itu penting karena memungkinkan melihat tingkat stres dalam periode yang lebih lama. Memeriksa enam sentimeter rambut berarti bisa mengukur tingkat stres selama enam bulan. Sementara pemeriksaan kortisol dalam air liur atau urin cenderung hanya memperlihatkan tingkat stres sesaat.
Penelitian dilakukan dengan memeriksa sampel rambut 56 penderita serangan jantung di Meir Medical Centre di Kfar-Saba, Israel. Hasil itu dibandingkan dengan sampel rambut sejumlah orang yang tak memiliki masalah kesehatan jantung. Hasilnya, sampel rambut penderita penyakit jantung mengantung kadar kortisol sangat tinggi.
Penulis studi Stan Van Uum dan Gideon Koren mengatakan, kadar kortisol di rambut dapat menjadi prediktor kuat akan terjadinya serangan jantung. "Ini bisa menjadi penanda biologis adanya stres kronis pemicu serangan jantung. Menjadi penting karena langkah pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin sebelum serangan terjadi."

Rabu, 08 September 2010

Hanya Kata ini yang aku PUNYA..........

Andai semua HARTA adalah RACUN, maka ZAKATlah penawarnya. Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA & TOBAT obatnya, jika semua BULAN adalah NODA maka RAMADHAN adalah pembersihnya, marhaban ya ramadhan.


Hati yang terluka mungkin masih membekas, semoga di bulan suci ramadhan ini dapat di maafkan, selamat menunaikan ibadah puasa.


Marhaban ya Ramadhan,
semoga bulan ini penuh BBM (Bulan Barokah dan Maghfirah)
mari kita PREMIUM (Pre Makan dan Minum)
serta SOLAR (Sholat Lebih Rajin ), dan
MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman dan Banyak Tahan Nafsu Amarah)
serta PERTAMAX (Perangi Tabiat Maksiat)
Selamat menjalankan Ibada Puasa........


“ Saatnya istirahat dalam pemuasan nafsu duniawi
Saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga
Saatnya mensyukuri indahnya kemurahanNya
Saatnya memahami makna pensucian diri
bersama kita leburkan kekhilafan, dengan shaum mempertemukan kita dengan Keagungan Lailatul Qadar
dan kita semua menjadi pilihanNya untuk dikabulkan do’a - do’a dan kembali menjadi fitrah”


Bila canda membuat tertawa
Hati bahagia wajah ceria
Maaf dipinta segala dosa
Sambut gembira puasa mulia
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan


Maaf pulsa amal anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ke surga, untuk itu isilah segera pulsa amal anda di bulan puasa ini. Met ramadhan…


Embun suci di pagi hari, hati yg bersih ‘kan lahir kembali. Bulan ramadhan t’lah menanti, bersihkan diri menghadap Ilahi.


Perkataan paling berbobot adlh “ALLAH”
Lagu termerdu adlh “ADZAN”
Buku terbaik adlh “AL QUR’AN”
Senam paling sehat adlh “SHALAT”
Kebersihan paling menyegarkan adlh “WUDHU”
Perjalanan terindah adlh “HAJI”
Khayalan paling mengesankan adlh ingat akan “DOSA”
Diet paling sempurna adlh “PUASA”
Selamat merengkuh berkah Ramadhan

Tiada hari seindah Jumaat, tiada kata seindah zikir, tiada ibadah seindah solat,
tiada bulan seindah Ramadhan dan tiada hari dinanti yaitu hari nan fitri. Salam Ramadhan al mubarak dan Selamat Idul Fitri”


samBut kmEnanGan dG mEmaKai paKa!an tbaEk,BrbaHan ksabaRan, brbEnang ksuCian&brhiaSkan keiKhlasn yG trjahiT sBulan laMany..Met idul fiTri mHon mAAf lahiR baTinw.


Ijinkan saya bersajak
Untuk LISAN yang tak terJAGA
Untuk JANJI yang terABAIKAN
Untuk HATI yang berPRASANGKA
Untuk SIKAP yang meNYAKITKAN
Di hari yang FITRI ini, dengan TULUS HATI
Saya mengucapkan mohon MAAF LAHIR & BATHIN
Semoga ALLAH selalu membimbing kita Bersama di jalanNYA


Yaa Allah! Sucikanlah diriku dari kekotoran dan kejelekan. Berilah kesabaran padaku untuk menerima segala ketentuan. Dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa, dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-Mu, wahai Dambaan Orang-Orang Miskin.


Dalam kesakitan teruji kesabaran
Dalam perjuangan teruji keikhlasan
Dalam ukhuwah teruji ketulusan
Dalam tawakkal teruji keyakinan
Hidup ini amat indah jika Allah menjadi tujuan
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan

Kamis, 02 September 2010

Makna Wanita Diciptakan Dari Tulang Rusuk 10 Juni 2010 pada

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Berwasiatlah kalian dengan kebaikan kepada para wanita (para istri) *1 , karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk…” Dalam satu riwayat: “Wanita itu seperti tulang rusuk….” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Apakah memang wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki ataukah hanya penyerupaan sebagaimana ditunjukkan dalam hadits yang kedua?

Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta` yang saat itu diketuai Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullahu menjawab, “Zahir hadits menunjukkan bahwa wanita –dan yang dimaukan di sini adalah Hawa – diciptakan dari tulang rusuk Adam. Pengertian seperti ini tidaklah menyelisihi hadits lain yang menyebutkan penyerupaan wanita dengan tulang rusuk.

Bahkan diperoleh faedah dari hadits yang ada bahwa wanita serupa dengan tulang rusuk. Ia bengkok seperti tulang rusuk karena memang ia berasal dari tulang rusuk. Maknanya, wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok maka tidak bisa disangkal kebengkokannya. Apabila seorang suami ingin meluruskannya dengan selurus-lurusnya dan tidak ada kebengkokan padanya niscaya akan mengantarkan pada perselisihan dan perpisahan. Ini berarti ‘memecahkan’ nya.

Dalam riwayat Al-Imam Muslim rahimahullahu disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”

Namun bila si suami bersabar dengan keadaan si istri yang buruk, kelemahan akalnya dan semisalnya dari kebengkokan yang ada padanya niscaya akan langgenglah kebersamaan dan terus berlanjut pergaulan keduanya. Hal ini diterangkan para pensyarah hadits ini, di antaranya Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Fathul Bari (6/368) semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati mereka semua.

Wanita Calon Penghuni Surga dan Ciri-cirinya

31 Mei 2010 pada 08:03 ·

Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.

Kenikmatan-kenikmatan di Al-Jannah (Surga)

Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Diantaranya Allah Subhanallahu wa Ta’ala Shalallahu ‘alaihi wa Sallam rahimahullah berfirman:

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)

“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Merekalah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan piala berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah: 10-21)

Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, diantaranya firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala:

“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah: 22-23)

Juga firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala (yang artinya):

“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman: 56)

Juga firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala (yang artinya):

“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman: 58)

Dan firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala (yang artinya):

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah: 35-37)


Wanita Penghuni Surga

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau:

“…seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu)

Dalam hadits lain Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan berdendang bagi suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka: “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan: “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1561)

 

Ciri-Ciri Wanita Ahli Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?

Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki.

Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah:

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah Subhanallahu wa Ta’ala, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala seakan-akan melihat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, jika dia tidak dapat melihat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, dia meyakini bahwa Allah Subhanallahu wa Ta’ala melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, tawakkal kepada-Nya, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah Subhanallahu wa Ta’ala, mengharap rahmat Allah Subhanallahu wa Ta’ala, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah Subhanallahu wa Ta’ala serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Taat kepada suami (dalam hal ma’ruf/kebaikan)

7. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah Subhanallahu wa Ta’ala ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala semata.

8. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

9. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

10. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, suka berderma, menjaga diri dari meminta-minta, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

11. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

12. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk

13. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

14. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

15. Berbakti kepada kedua orang tua.

16. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

17. Menutup aurat dan menjaga kehormatan dirinya.

18. Menundukkan pandangan

19. Mendidik anak-anaknya dengan pendidikan islami.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman:

” … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’: 13).

Wallahu A’lam Bis Shawab.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Mengapa Bayi Bisa Stres VIVAnews By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti - Kamis, 26 Agustus

VIVAnews - Bayi sangat butuh sentuhan kasih sayang seorang ibu. Jika ibu tengah dirundung stres, bayi pun bisa ikut merasa stres.
Sebuah studi di Kanada mengungkapkan, bayi yang kehilangan perhatian ibu akan merasa cemas. Kondisi stres pada bayi ini bisa terjadi sejak si kecil baru lahir hingga usia 6 bulan, dan kebanyakan disebabkan tidak mendapatkan perhatian layak dari orangtuanya. Bayi yang merasa kehilangan cinta ibunya selama dua menit saja akan merasa cemas, seperti dikutip dari laman Dailymail.
Peneliti menemukan, tingkat hormon stres, kortisol melambung ketika bayi diabaikan oleh ibu mereka, dan bahkan pada hari berikutnya, mereka bisa merasa cemas hal sama terjadi lagi.
Para pakar perkembangan anak mengatakan, episode berulang dari stres ini dapat berdampak besar pada kesehatan anak di masa pertumbuhannya.
Untuk menyelidiki apakah bayi usia enam bulan mampu mengantisipasi masalah, para peneliti Kanada mengundang 30 ibu dan bayi mereka ke pusat penelitian. Para ibu dan anak ini dibagi menjadi dua kelompok.
Pada kelompok pertama, bayi diletakkan di kursi mobil dan ibu bermain dan berbicara dengan mereka seperti biasa. Drama itu kemudian diselingi dengan periode dua menit saat sang ibu hanya menatap kepala anaknya, menjaga wajahnya bebas dari emosi.
Keesokan harinya, ia membawa anaknya kembali ke pusat penelitian. Tingkat kortisol diukur beberapa kali pada dua hari tersebut. Jumlah kortisol meningkat ketika bayi-bayi itu diabaikan. Bahkan pada hari berikutnya.
Kelompok kedua, ibu bayi melakukan proses sama, namun tanpa mengabaikan setiap saat, dan kadar hormon stres mereka nyaris tidak berubah.
Peneliti Dr David Haley, dari University of Toronto, mengatakan, "Hasil penelitian menunjukkan, bayi manusia memiliki kapasitas untuk memproduksi respon stres antisipatif yang didasarkan pada ekspektasi tentang cara orangtua memperlakukan mereka dalam konteks tertentu."
Profesor Jay Belsky, dari Birbeck College, Universitas London, mengatakan, faktor seperti depresi dapat mempengaruhi hubungan seorang ibu dengan bayinya, dan meningkatkan kadar kortisol dari waktu dan waktu lagi. Kondisi ini jangan diabaikan, karena jika berlangsung lama dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh bayi.

Bahaya Menjadi Si Gila Kerja VIVAnews By Petti Lubis, Mutia Nugraheni - Kamis, 26 Agustus

VIVAnews - Selama ini mungkin Anda bekerja dengan semangat untuk mencapai kesuksesan tertentu. Baik naik gaji, bonus, ataupun menggapai jenjang karir yang lebih tinggi. Tetapi, jika sistem kerja Anda tidak teratur, setiap hari lembur dan tidak menyediakan waktu untuk beristirahat, ketika kesuksesan karir Anda raih, justru kesehatan bisa memburuk.
"Banyak orang menekan dirinya sendiri untuk hidup dengan tidak sehat demi mengejar kesuksesan. Tetapi, tekanan kerja tinggi dan jam kerja yang panjang, bisa membawa seseorang ke dalam masalah kesehatan serius bahkan bisa memperpendek umur," kata George Griffing, M.D., profesor pengobatan internal dari Saint Louis University, Filipina, seperti dikutip dari Times Of India.
Banyak bahaya kesehatan yang mengintai jika Anda gila kerja. Bukan hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga psikologis. Berikut enam masalah yang timbul ketika seseorang menjadi workaholic.
1. Lupa bersantai
Stres karena pekerjaan dalam kadar tertentu memang cukup baik untuk 'memaksa' Anda tetap bekerja dan termotivasi. Tetapi, jika dibiarkan dan Anda lupa cara memanjakan diri, kehidupan hanya akan dilingkupi stres. Emosi Anda pun menjadi tidak stabil.
2. Tidak bisa menikmati makanan
Makanan selezat apapun tidak akan bisa Anda nikmati jika dikonsumsi di depan komputer, sambil conference call atau menyelesaikan deadline. Orang yang gila kerja cenderung merasa 'membuang waktu' jika menikmati makan siangnya di tempat makan tanpa membicarakan atau menyelesaikan pekerjaan.
3. Tidur minim
Seseorang yang menyebut dirinya profesional, berarti dia bisa membedakan kapan waktu pribadi dan kapan waktu untuk bekerja, termasuk waktu tidur. Setiap pekerja membutuhkan waktu tidur antara delapan hingga sembilan jam. Kurang tidur membuat emosi seseorang tidak stabil, kurang konsentrasi, bermasalah dengan memori dan cenderung membuat keputusan kurang tepat. Padahal hal itu sangat dibutuhkan oleh seorang profesional.
4. Bekerja saat sakit
Banyak pekerja tetap datang ke kantor meskipun sedang sakit. Padahal jika dilihat dari produktivitasnya, seseorang yang sakit jauh dari produktif saat bekerja. Jadi, lebih baik beristirahat dulu di rumah hingga sembuh daripada pekerjaan berantakan karena sakit.
5. Minum kopi berlebihan
Orang yang gila kerja seringkali minum kopi dalam jumlah banyak. Jika dilakukan terus-menerus risiko serangan jantung, gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini makin tinggi.

5 Tanda Anda Tidak Bisa Kontrol Amarah VIVAnews By Petti Lubis, Mutia Nugraheni - Jumat, 27 Agustus

VIVAnews - Ada perbedaan antara seseorang yang marah dengan yang bermasalah dalam mengontrol emosi. Dr. Redford Williams, profesor psikologi di Duke University Medical Center, Amerika Serikat dan penulis buku 'In Control' mengungkap lima perbedaannya.
Jika tanda-tanda berikut dialami oleh Anda sebaiknya berkonsultasilah dengan psikiater atau psikolog.
1. Marah besar karena masalah kecil
Marah bisa memiliki efek positif. "Seringkali amarah memberitahu kita untuk melakukan sebuah tindakan," kata Dr. Williams, seperti dikutip dari cbsnews.com. Tetapi, jika rasa marah muncul dan meledak-ledak hanya karena persoalan kecil, bisa jadi pertanda bahwa seseorang mengalami kesulitan dalam mengontrol emosinya.
2. Interupsi
Seseorang yang marah akan cenderung menjadi orang yang tidak sabar. Apalagi jika tidak bisa mengontrol amarahnya. Orang tersebut akan bermasalah untuk menunggu orang lain mengemukakan pendapatnya. Hal yang dilakukannya kemudian adalah selalu menginterupsi. Meskipun dia diam saja dan membiarkan orang lain bicara, sebenarnya ia tidak mendengarkan.
3. Selalu protes
Menurut Dr. Williams, orang yang menghabiskan waktu untuk mengeluh tentang pelanggaran dan kekurangan orang lain mungkin memiliki masalah dengan amarahnya. Beberapa orang marah dengan kata-kata kasar bicara soal politik, olahraga atau hal lain. Semua racun itu datang dari sumber yang sama yaitu amarah.
4. Sulit memaafkan
Hubungan personal bisa menjadi mimpi buruk ketika seseorang mengalami kesulitan memaafkan orang yang telah menyakitinya di masa lalu. Orang-orang dengan masalah amarah seringkali mengalami kesulitan dalam memaafkan orang lain. Sebaliknya, mereka terus frustrasi untuk kembali pada pengalaman menyakitkan dan kebencian setiap kali mengingat  kesalahan tersebut.
5. Wajah memerah
Saat emosi meninggi, wajah bisa terlihat merah. Ketika wajah merah, jika diukur dengan termometer suhu tubuh dalam keadaan tinggi. Kemarahan adalah efek yang jelas dari tubuh dan pikiran. Bahkan, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang sering marah cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan mengalami stroke atau serangan jantung.

Jumat, 27 Agustus 2010

Cara Terbaik untuk Putus VIVAnews By Pipiet Tri Noorastuti, Mutia Nugraheni - Rabu, 25 Agustus

VIVAnews - Anda ingin mengakhiri hubungan asmara yang selama ini dijalani? Memutuskan hubungan memang bukan pekerjaan mudah. Pasti akan muncul perasaan bersalah, kecewa dan sedih. Itu tak terhindarkan.
Agar keadaan tidak memanas, sebaiknya jangan lakukan hal berikut saat memutuskan hubungan.
Berada di tempat umum
Pilih tempat bertemu di mana Anda dan dia memiliki privasi maksimal. Jangan melakukannya di tempat umum. Jika terjadi pertengkaran Anda tentu tidak ingin menjadi tontonan, kan?
Memilih tempat favorit
Saat putus, hal-hal buruk bisa terjadi. Sebaiknya, pilih tempat baru. Hindari tempat favorit yang biasa Anda dan dia datangi, yang memungkinkan para pelayan bisa mengenali kalian. Ini untuk menghindari perasaan tidak enak jika Anda datang kembali tempat tersebut pascaputus.  
Hargai dia
Jangan memutuskan hubungan sambil melakukan hal lain, seperti sambil makan atau memilih menu. Hargai dia, meskipun Anda tidak lagi menyukainya. Katakan dengan tegas kalau Anda ingin memutuskan hubungan. Ingatlah, bagaimanapun dia pernah jadi bagian hidup Anda, jadi hargai dia.
Memutuskan lewat telepon, sms, atau email
Orang yang tidak berani atau tidak bisa mengungkapkan perasaannya secara langsung akan memanfaatkan teknologi untuk memutuskan hubungan. Seperti lewat telepon, sms ataupun email. Jika Anda merasa sudah cukup dewasa, jangan lakukan hal itu. Akhirilah hubungan dengannya secara baik seperti ketika memulai hubungan. Jangan jadi pengecut! (pet)

Kenali Musuh dalam Selimut VIVAnews By Petti Lubis, Mutia Nugraheni - Jumat, 27 Agustus

VIVAnews - Sesama teman tentu Anda tidak keberatan untuk saling menolong. Tetapi, jika sikap teman makin 'bertingkah' Anda harus hati-hati. Siapa tahu dia hanya memanfaatkan pertemanan untuk mendapatkan keuntungan.
Berikut lima tanda jika teman hanya memanfaatkan Anda, seperti dikutip dari tulisan Jodi Lipper and Cerina Vincent, penulis buku "How to Eat Like a Hot Chick".
1. Menggoda pasangan
Anda tentu bisa membedakan mana yang menggoda bercanda dan menggoda untuk mendapat perhatian. Jika Anda membaca bahasa tubuh teman yang mulai menggoda pasangan, berhati-hatilah. Bisa jadi ia mengincar pasangan Anda.
2. Sering pinjam uang, tapi tak dikembalikan
Ia sering meminjam uang dan berjanji untuk mengembalikannya. Tetapi sampai hari ini, ia tak kunjung mengembalikan. Saat Anda minta pun dia menghindar dengan berbagai alasan.
3. Komentar negatif
Ia selalu membuat komentar negatif mengenai penampilan, pekerjaan atau status hubungan Anda. Seperti, "Apa yang salah dengan sepatumu ?", "Pekerjaanmu tidak menjanjikan dan kamu masih di situ?"
4. Merendahkan
Anda merasa ragu-ragu jika ingin menyampaikan berita baik padanya. Hal itu karena apapun yang Anda ceritakan ia selalu mencari celah untuk merendahkan.
5. Sering ingkar janji
Ia sering membatalkan pertemuan, mengubah rencana di menit-menit terakhir atau muncul ketika Anda sudah menunggunya selama dua jam. Mungkin Anda merasa kesal dan marah, tapi ia sangat lihai merayu Anda untuk memaafkannya.

Rabu, 25 Agustus 2010

Tetap Bergairah dan Energik Meski Puasa VIVAnews By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti - Selasa, 24 Agustus

      VIVAnews - Suatu hal yang lumrah jika ketika berpuasa, orang menjadi tidak bergairah karena lemas dan mengantuk. Akibatnya, ritme kerja menurun. Bagi Anda yang memiliki agenda padat dan tetap harus mencapai target, hal ini tentu saja menjadi tantangan yang harus ditaklukkan.
Nah, agar Anda tetap bergairah dan energik meski berpuasa, berikut tipsnya.
1. Tetapkan motivasi
Saat berpuasa niatkan dengan tulus dan penuh keimanan agar Anda memiliki motivasi yang penuh untuk menunaikannya. Dengan cara seperti ini, perasaan Anda akan ringan dan ibadah puasa yang Anda jalani tidak menjadi beban perasaan. Anda pun bisa bekerja dengan nyaman, seperti hari biasa saat Anda tidak berpuasa.
2. Fokus pada tujuan dan tanggung jawab
Sebagai karyawan, apalagi dengan posisi sebagai pembuat keputusan, Anda memiliki tanggung jawab besar pada perusahaan. Maka fokuslah pada apa yang harus Anda lakukan dan Anda capai. Jangan jadikan puasa sebagai kambing hitam. Jika kinerja buruk, Anda bisa mendapat sanksi.
3. Jadilah yang terbaik
Jika lemas dan kantuk datang sehingga Anda ingin bermalas-malasan atau tidur, ingatlah bahwa jika Anda melakukan itu, pekerjaan tak akan selesai. Lalu, lakukan yang terbaik untuk diri Anda, yakni kerjakan hingga tuntas.
Biarkan orang lain bermalas-malasan, karena Anda merupakan golongan orang berkualitas, orang yang tak suka menjadikan sesuatu sebagai alasan, dan orang yang senang menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Baca juga: Profesi Teraneh di Dunia
Diasuh oleh:
Kevin Wu, Managing Director CoreAction Result Consulting, telah membantu beberapa perusahaan di tanah air melipatgandakan hasil hanya dalam waktu yang relatif singkat dengan metode management yang simple dan aplikatif. Tidak berlebihan jika banyak pihak yang menyebutnya sebagai "Result Consultant".
Info lebih lengkap silahkan klik www.thecoreaction.com, www.qi-leadership.com atau email info@thecoreaction.com

Menurut DNA, Adolf Hitler Keturunan Yahudi Liputan 6 Liputan 6 - Rabu, 25 Agustus

Liputan6.com, Brusel: Menurut hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA), Adolf Hitler masih keturunan orang Yahudi dan Afrika, dua ras yang ia benci sekaligus ingin ia musnahkan. Fakta itu ditemukan setelah serangkaian tes DNA keluarga Hitler yang masih ada.
Wartawan Jean-Paul Mulders dan sejarawan Marc Vermeeren menggunakan DNA itu untuk melacak 39 kerabat Hitler. Mereka memulai melakukan tes sejak awal tahun lalu. Kerabat yang berhasil ditemukan adalah seorang petani Austria bernama Norbert H, sepupu Hitler.
Majalah berita Knack di Belgia melaporkan, sampel air liur kerabat Hitler itu menunjukan bahwa pendahulunya berasal dari ras yang sangat ia benci. Sampel DNA kerabat Hitler itu berupa kromosom yang disebut Haplopgroup E1b1b (Y-DNA), DNA yang sangat jarang ditemukan di Jerman dan Eropa Barat.
"DNA ini biasanya ditemukan paling sering di Berber, Maroko, Aljazair, Libya, dan Tunisia. Seperti DNA milik orang Yahudi, Ashkenazi, dan Sephardic," ucap Vermeeren. "Dan, ini membuktikan Hitler berkaitan erat dengan orang-orang yang ia benci."
Haplogroup E1b1b1, sekitar 18-20 persen dari Ashkenazi dan 8,6 persen sampai 30 persen dari kromosom Sephardic-Y, menunjukkan, garis keturunan utama penduduk Yahudi.
"Ini hasil yang sangat mengejutkan," kata Rony Decorte, spesialis genetik.
Decorte setuju bahwa Hitler kemungkinan memiliki garis keturunan dari Afrika Utara. "Informasi ini sulit untuk dibayangkan bagaimana reaksi dari para pembenci atau pendukung Hitler," ujarnya.
Majalan itu juga menyebutkan, pengujian DNA itu dilakukan secara ketat untuk mendapatkan hasil yang cukup akurat. Hasil itu bukan kali pertama diperlihatlan para sejarahwan bahwa Hitler keturunan Yahudi.
Ayah Hitler, Alois, dipercaya merupakan keturunan sah dari seorang gadis bernama Maria Schickelgruber dan sorang pria Yahudi yang bernama Frankenberger. (DailyMail/JAY/SHA)

Senin, 23 Agustus 2010

VIVAnews - Siapa tak suka minum es teh? Rasanya yang manis menyegarkan, berpadu dengan harga murah membuat es teh menjadi minuman favorit di segala suasana, termasuk saat berbuka puasa.
Popularitas es teh terbukti dengan kehadirannya di hampir semua tempat makan, mulai dari kelas warung hingga restoran mahal. Mungkin banyak yang setuju dengan jargon es teh kemasan, "Apapun makanannya, minumnya tetap es teh."
Tapi tahukah Anda, di balik kenikmatannya, es teh menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal.
Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. "Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk," kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.
Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.
Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. "Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal," kata Milner.
Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.
Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging.
Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.

Rabu, 18 Agustus 2010

Ngabuburit pake Scoot YU............



Sibuk Bersiap di Miss Universe, Rima Fakih Tetap Puasa

Bagi umat muslim di seluruh dunia, Ramadan jadi saat istimewa dalam menjalankan ibadah dan diwajibkan untuk berpuasa. Hal yang juga dijalani oleh Miss USA, Rima Fakih.



Bagi umat muslim di seluruh dunia, Ramadan jadi saat istimewa dalam menjalankan ibadah dan diwajibkan untuk berpuasa. Hal yang juga dijalani oleh Miss USA, Rima Fakih.
Fakih yang keturunan Lebanon ini memenangkan kontes kecantikan di AS dan kini jadi wakil negeri Paman Sam di kontes Miss Universe 2010 di Las Vegas.
Sebagai muslim, Fakih mengaku kini juga menjalani ibadah puasa. Dalam preskon persiapan kontes Miss Universe, Fakih mengatakan di tengah jadwal sibuknya untuk mempersiapkan penampilannya pada kontes kecantikan Senin (23/8) mendatang, dia tetap menjalankan kewajiban berpuasa.
"Aku sedang berpuasa. Ini bagian dari agamaku. Aku ingin menghormatinya," kata wanita asal Michigan ini.
Fakih yang sebelumnya memenangkan Miss Michigan USA 2010, berhasil meraih gelar Miss USA 2010. Wanita berusia 24 tahun ini datang dari keluarga keturunan Lebanon. Dia pindah ke AS bersama keluarganya sejak masih anak-anak. Di tahun 2008 dia sempat kembali ke Lebanon untuk ikut kontes Miss Lebanon Emigrant dan jadi juara tiga. (freep/erl

Senin, 16 Agustus 2010

4 Trik Atasi Rasa Bosan Bekerja VIVAnews By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti - Senin, 16 Agustus

VIVAnews - Menyelesaikan pekerjaan sama setiap hari memang dapat menimbulkan kejenuhan dalam bekerja. Akibatnya, semangat kerja menurun. Dan, Anda pun tak punya motivasi untuk menuntaskan pekerjaan yang dibebankan perusahaan.
Saat rasa bosan di kantor melanda Anda, jangan didiamkan. Buat diri Anda bersemangat dan termotivasi untuk kembali bekerja. Bagaimana membangkitkan motivasi kerja? 
Semangat dan motivasi ada dalam diri seseorang karena dipengaruhi faktor intern dan ekstern, seperti masalah dalam keluarga, sikap dan kebijakan pimpinan yang tidak kondusif, penyakit yang sedang Anda derita, keinginan untuk naik jabatan, atau tergiur bonus yang dijanjikan perusahaan.
Jika tak ada hal negatif pada faktor intern dan ekstern yang membuat suasana hati Anda merosot,  semangat dan motivasi seperti bara yang dikipasi, dan memunculkan api yang berkobar-kobar.
Sebaliknya, sedikit saja ada hal negaitf pada kedua faktor tersebut, semangat dapat padam seketika.
Nah, agar Anda tidak ditegur pimpinan, diberi surat peringatan (SP), atau bahkan dipecat perusahaan karena loyo dan dianggap tidak berguna, berikut tipsnya.
1. Pertahankan professionalisme
Perusahaan dan keluarga merupakan dua tempat berbeda dengan kebutuhan dan kepentingan yang berbeda pula, meski Anda hidup di lingkungan keduanya. Pisahkan dunia kerja Anda dengan kehidupan rumah tangga dan keluarga.
Jangan pernah membawa-bawa masalah rumah tangga dan keluarga ke tempat kerja. Dengan cara ini, mood Anda untuk menghadapi pekerjaan, tidak terganggu. Semangat dan motivasi pun utuh, tidak berkurang. Apalagi lenyap.
2. Jangan lupakan tujuan bekerja
Ketika Anda mengirim lamaran pekerjaan, cemas menunggu panggilan, berjuang keras ‘mengalahkan’ pelamar lain saat sesi wawancara, dan akhirnya mulai mengerjakan tugas yang diembankan perusahaan, apa tujuan yang ingin Anda capai dengan semua perjuangan itu?
Penghasilan yang baik agar dapat memenuhi semua kebutuhan, dan dapat hidup nyaman serta terhormat bersama orangtua, istri, dan anak-anak?
Jangan sia-siakan perjuangan itu. Jika saat ini Anda mempunyai  masalah dengan perusahaan, cari jalan keluarnya, tapi jangan kendorkan semangat dan motivasi kerja Anda. Jika kinerja Anda merosot, bahkan hingga di bawah standar, percayalah, Anda justru akan menghadapi masalah yang lebih besar, karena bisa saja Anda dipecat dengan tidak hormat.
3. Berpikir positif
Hidup ini penuh dengan masalah. Ini tak dapat diingkari. Sebuah organisasi bernama perusahaan pun pasti begitu. Apalagi karena organisasi ini memiliki begitu banyak karyawan dan aset yang harus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Maka berpikirlah positif terhadap perusahaan Anda. Meski Anda tahu ada yang negatif di perusahaan itu, tetap lihat saja sisi positifnya. Ini membantu Anda untuk tetap bersemangat dalam bekerja.
4. Jaga komunikasi
Tak dapat dipungkiri, kebijakan perusahaan dan sikap pimpinan dapat menjadi salah satu faktor yang menurunkan mood karyawan untuk bekerja. Jaga komunikasi untuk mencari solusinya. Jika tidak bisa menghadapi pimpinan atau perusahaan seorang diri, ajak teman senasib untuk menghadapinya. Ruang komunikasi seringkali efektif untuk menyelesaikan masalah, karena umumnya perusahaan tak ingin terjadi gejolak di dalam tubuhnya.
Baca juga: Profesi Teraneh di Dunia
Diasuh oleh:
Kevin Wu, Managing Director CoreAction Result Consulting, telah membantu beberapa perusahaan di tanah air melipatgandakan hasil hanya dalam waktu yang relatif singkat dengan metode management yang simple dan aplikatif. Tidak berlebihan jika banyak pihak yang menyebutnya sebagai "Result Consultant".
Info lebih lengkap silahkan klik www.thecoreaction.com, www.qi-leadership.com atau email info@thecoreaction.com

Jumat, 13 Agustus 2010

4O KEBERKAHAN PADA BULAN RAMADHAN

سْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَØ­ِÙŠْÙ…     

Segala puji hanyalah milik Allah semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan ke haribaan Nabi kita Muhammad bin Abdullah, segenap keluarga dan para sahabatnya serta setaiap orang yang mengikuti mereka dengan ihsan. Amma ba’du:
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan seluruh alam. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul termulia; yaitu Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta semua orang yang mengikutinya dengan baik hingga hari Kiamat; wa ba’du. Saudara, bulan Ramadhan adalah bulan dimana orang yang tidur dihitung ibadah, pahala dilipat gandakan dan do'a amat mustajab. Seorang penyair bensenandung:
Siapa saja yang terkena penyakit sebab kecerobohan dan dosanya… hendaknya ia mendatangi pintu Ramadhan sebagai tabibnya.
Wahai kaum ketahuilah, bahwa bau mulut orang yang sedang berpuasa itu… lebih harum semerbak daripada minyak kesturi.
Bukankah ucapan ini adalah ucapan Rabb kalian?... puasa adalah milikKu dan Aku yang akan langsung memberi balasannya.
Saudara, berikut ini adalah 40 buah keberkahan di bulan Ramadhan yang saya sarikan dari nash-nash shahih. Selamat mengikuti.
Keberkahan Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Allah berfirman yang artinya: "Bulan Ramadhan,bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an." (Al-Baqarah: 185), juga: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu pada laitatul qadar (malam kemuliaan). (Al-Qadar: 1). Rasulullah r adalah orang yang paling dermawan (setiap orang yang meminta tak ada yang beliau tolak), dan kedermawanan beliau bertambah lagi pada bulan suci ini saat beliau ditemui Jibril yang bertadarus Al-Qur'an.
Berkah puasa pada bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Siapa saja yang berpuasa bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab (mengharap pahala Allah) maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu." Dalam hadits qudsi diterangkan: "Setiap amal manusia adalah untuknya. Sebuah kebaikan diganjar dengan sepuluh kali hingga 700 kali lipat, kecuali shaum. Aku yang akan memberi balasannya. Karena ia meninggalkan syhwatnya, makan dan minumnya untukKu.."
Berkah kabar gembira dan ucapan tahni'ah dengan Ramadhan. Hal ini seperti yang termaktub dalam hadits, Rasulullah r berdo'a: "Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'baan, wa ballighnaa Ramadhaan." Juga hadits: "Telah datang bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah. Allah mewajibkan shaum di dalamnya atas kalian." Para salaf kita, dulu selalu berdo'a 6 bulan sebelumnya agar dipertemukan dengan Ramadhan.
Berkah malam pertama bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Jika tiba awal pertama bulan Ramadhan, maka setan-setan dan jin jahat dibelenggu, semua pintu neraka ditutup dan seluruh pintu surga dibuka. Setiap malam ada yang menyeru: "Wahai pencari kebaikan sambutlah dan berhentilah kamu wahai pencari kejelekan…"
Berkah shalat malam dan tahajjud pada malam bulan Ramadhan. Dalam hadits disebutkan: "Siapa saja yang berqiyamul lail (shalat malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka diampunkanlah dosa-dosanya yang telah lalu." Juga dalam hadits lain dijelaskan: "Siapa saja yang shalat bersama imam sampai imamnya pergi meninggalkan tempatnya maka dicatat bagi orang tersebut shalat semalam suntuk…"(HR. Para pemilik Sunan dan disohihkan oleh Tirmidzi)
Berkah sedekah di bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Sedekah yang paling afdhal ialah sedekah pada bulan Ramadhan." Rasulullah r adalah orang yang paling dermawan dan bertambah kedermawanannya pada bulan Ramadhan saat ditemui Jibril, beliau lebih dermawan daripada angin yang bertiup.
Berkah buka shaum. Dalam sebuah riwayat, Nabi r bersabda: "Sungguh kami para nabi disuruh agar menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur kami." Dalam hadits qudsi, ditegaskan: "Sungguh hamba yang paling Kusayangi adalah yang paling bersegera berbuka shaumnya." Juga: "Manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan buka shaumnya."
Berkah memberi orang buka shaum. Dalam hal ini Nabi r bersabda: "Siapa saja yang memberi buka shaum pada bulan Ramadhan maka hal itu sebagai pelebur dosanya dan mengentaskannya dari neraka. Dan baginya seperti pahala orang tersebut tanpa terkurang sedikitpun." Sahabat bertanya: Wahai Rasul, tidak semua kami mampu melakukan hal itu. Maka beliau r bersabda: "Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka shaum walau seteguk susu, sebuah kurma atau seteguk air minum. Siapa saja yang memberi minum orang yang shaum, maka Allah memberinya minum dari telagaku yang menajadikannya tidak haus selamanya sampai ia masuk surga..."
Keberkahan do'a saat berbuka. Rasulullah r telahberpesan saat berbuka, agar kita membaca: "Dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'aruuqu wa tsabatal ajru insya Allaah". Atau "Bismillaahi, Allaahumma laka shumtu, wa'alaa rizqika afthortu, fataqabbal minnii innaka Antas samii'ul 'aliim."
Berkah do'a yang mustajab di bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Bagi orang yang sedang berpuasa do'a tak tertolak saat ia berbuka." Dalam hadits lain: "Bagi orang yang sedang shaum dua buah kebahagiaan; bahagia saat berbuka dan bersuka cita ketika bersua Rabbnya." Demikian pula riwayat yang menyebutkan ada tiga orang yang do'anya makbul; do'a orang yang sedang shaum hingga ia berbuka, seorang imam yang adil dan orang yang teraniaya.
Berkah lailatul qadar. Nabi r bersabda: "Siapa saja yang melakukan qiyamul lail pada malam lailatul qadar karena didasari iman dan ihtisab, maka diampunkan dosa-dosanya yang telah lampau." Hal itu bisa jadi, karena lailatul qadar lebih afdhal daripada 1000 bulan. Maka dari itu, sebagian sahabat dan salaf menganggap sunnah mandi dan memakai parfum pada 10 hari terakhir demi menjaring lailatul qadar.
Berkah sahur. Rasulullah r telah berwasiat: "Lakukanlah sahur, karena mengandung keberkahan." Juga: "Hendaknya kalian melakukan sahur karena sahur adalah makanan yang diberkahi." Tapi justeru: "Sahur itu seluruhnya adalah keberkahan. Maka jangan kalian tinggalkan walau hanya sekedar dengan seteguk air, karena Allah dan para MalaikatNya mendo'akan bagi orang-orang yang melakukannya." Hal ini bisa terjadi, karena: "Pembeda antara shaum kita dengan shaum ahli Kita adalah adanya sahur."
Berkah dalam safar di bulan Ramadhan. Allah berfirman yang artinya: "Maka barangsiapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 184) dalam hadits disebutkan: "Tidak termasuk suatu kebaikan, puasa dalam safar." Dalam hadits lain: "Bahwasanya Allah telah meletakkan shaum dan setengah shalat bagi musafir."
Berkah sakit di bulan Ramadhan. Maka barangsiapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 184). Hal ini terjadi, karena seseorang yang didera sakit berat dan tiada harapan sembuh, maka dia tidak wajib puasa, bayar keffarat dan tidak pula mengqodho'nya. Ini berkat Ramadhan, sebagai dispensasi dan rahmat.
Berkah berobat. Dalam sebuah hadits dijelaskan: "Tiga hal tidak membatalkan puasa seseorang; hijamah (bekam), muntah (tanpa unsur sengaja) dan bermimpi keluar mani." Hanya saja hijamah, makruh sebab dapat melemahkan orang yang sedang shaum. Sedangkan memakai sifat mata, maka Nabi r bersabda: "Dan hendaknya orang yang sedang shaum membentengi diri dengannya." Adapun mengenakan minyak rambut, maka Ibnu Mas'ud berkomentar: Rasulullah r telah mewasiati diriku agar di pagi hari saat aku shaum aku dalam kondisi mengenakan minyak rambut dan menyisirnya. Jangan sampai di hari puasamu itu -kata beliau-, kamu dalam kondisi masam dan dekil.
Berkah i'tikaf. Rasulullah r telah melakukannya 10 hari pada setiap Ramadhan. Tapi pada tahun wafatnya, beliau melakukannya 20 hari. Dulu jika beliau memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, maka beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya.
Berkah dibelenggunya setan. Hal itu seperti yang termaktub dalam sebuah hadits: "..pada bulan Ramadhan, setan dan jin-jin jahat diikat."
Berkah membiasakan anak-anak untuk shaum. Dari al-Rabi' binti Mu'awwidz, ia berkata: Dulu kami membiasakan anak-anak kami shaum dan kami buatkan permainan dari kapas, jika mereka menangis minta makan maka kami berikan mainannya tersebut sampai tiba saat berbuka.
Berkah zakat fitrah pasca Ramadhan. Rasulullah telah mewajibakan zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan sebagai alat yang mencucikan orang shaum dan bantuan makan untuk orang-orang miskin.
Berkah hari raya 'idul fitri. Dalam sebuah hadits qudsi diterangkan: "Wahai para hambaKu, kalian telah berpuasa hanya karenaKu dan mendirikan shalat malam hanya untukKu, maka kembalilah kalian dengan ampunanKu." Hari raya 'idul fitri juga disebut hari penerimaan hadiah. Hari raya ini datang setelah Allah membebani para hambaNya muslimin kewajiban puasa bulan Ramadhan dan menjadikan bagi mereka setelah paripurna mengerjakan ibadah tersebut hari yang menyenangkan mereka.
Berkah melakukan umrah di bulan Ramadhan. Dalam sebuah riwayat disebutkan: "Umrah di bulan Ramadhan menyamai sebuah haji." Dalam riwayat lain: "..menyamai haji bersama diriku."
Berkah bau mulut orang yang berpuasa. Dalam hadits dterangkan: "Sungguh, bau mulut orang yang sedang mengerjakan shaum itu di sisi Allah lebih harum daripada aroma minyak kesturi."
Berkah siwak di bulan Ramadhan. Rasulullah r melakukan siwak dalam kondisi beliau berpuasa. Abdur Rahman bin Ghunaim pernah bertanya kepada Mu'adz bin Jabal, "Bolehkah saya bersiwak padahal saya sedang berpuasa?" Mu'adz menjawab: "Ya."
Berkah air kumur di bulan Ramadhan. Sungguh Rasulullah r dulu melakukan madhmadhah (berkumur-kumur) dan istinsyaq (menghirup air ke hidung) dalam kondisi berpuasa. Hanya saja beliau bersabda: "Berlebih-lebihanlah dalam istinsyaq, kecuali jika kamu berpuasa."
Berkah lupa di bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Siapa saja yang lupa padahal ia berpuasa, lalu ia makan atau minum maka hendaknya ia sempurnakan puasanya. sesungguhnya Allah-lah yang memberinya makan dan minum."
Berkah norma dan etika baik di bulan Ramadhan. Rasulullah r telah mewasiati kita: "Jika pada hari puasa salah seorang diantara kalian, maka janganlah berkata cabul dan berteriak-teriak. Apabila ada yang menghina atau mengajaknya bertengkar maka ucapkanlah, maaf saya sedang berpuasa."
Berkah rafats (mencampuri, menggauli) isteri di malam bulan Ramadhan. Allah berfirman yang artinya: "Dihalalkan untuk kalian pada malam bulan Ramadhan menggauli isteri-isteri kalian." (Al-Baqarah: 187).
Berkah makan dan minum di malam bulan Ramadhan. Allah berfirman yang artinya: "Dan makan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dan benang hitam yaitu fajar." (A-Baqarah: 187)
Berkah bagi wanita di bulan Ramadhan. Dalam hadits diterangkan: "Sesungguhnya Allah telah meletakkan bagi musafir puasa dan setengah shalat, sedangkan bagi wanita hamil dan yang menyusui dari puasa."
Berkah bagi lansia (lanjut usia) di bulan Ramadhan. Allah berfirman yang artinya: "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu; memberi makan seorang miskin." (Al-Baqarah: 184). Yaitu, setengah sha' daripada makanan utama suatu negeri.
Berkah kematian di bulan Ramadhan. Dalam sebuah riwayat: "Siapa saja yang meninggal dan memiliki tanggungan shaum, maka digantikan walinya."
Berkah niat di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits: "Tiada puasa bagi orang yang tidak berniat pada malam hari."
Berkah surga di bulan Ramadhan. Dalam riwayat disebutkan, Nabi r bersabda: "Allah menghiasi surgaNya pada setiap hari di bulan Ramadhan." Dalam hadits qudsi: "Sudah amat dekat para hambaKu keluar dari kesulitan dan penyakit lalu kembali menuju kepadamu (surga)." Dalam riwayat juga disebutkan, bahwa di surga terdapat pintu yang bernama AR-ROYYAAN yang hanya dikhususkan bagi orang-orang yang berpuasa.
Berkah merdeka dari neraka di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits diterangkan: "Allah memiliki hamba-hamba yang bebas merdeka dari neraka. Dan hal ini adalah pada setiap malam bulan Ramadhan."
Berkah istighfar. Nabi r bersabda: "Pada bulan Ramadhan, para malaikat memintakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka."
Berkah ampunan Allah di bulan Ramadhan. Nabi r bersabda: "Allah mengampuni orang-orang yang berpuasa di akhir malam bulan Ramadhan."
Berkah kebaikan memperbanyak baca Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Imam Sufyan Tsauri, jika telah memasuki Ramadhan maka beliau hentikan aktivitas mengajarnya guna konsentrasi penuh dengan Al-Qur'an dan ibadah lainnya. Hal ini, karena beliau berkudwah dengan Rasulullah r yang amat dermawan utamanya saat beliau ditemui Jibril dan bertadarus Al-Qur'an dengannya.
Berkah peristiwa-peristiwa besar bersejarah yang terjadi di bulan Ramadhan. Di antaranya kemenangan yang amat menentukan di perang Badar bagi kaum muslimin, tertaklukkannya kota Mekkah dan dihancurkannya berhala-berhala bangsa Arab (Latta, Manat dan Suwa').
Berkah terkumpulnya berbagai amal taat di bulan Ramadhan. Yaitu bersatunya shalat, puasa, qiyamullail, i'tikaf, baca Al-Qur'an, umrah, sedekah, memberi buka shaum, beristighfar, taubat dan berbuat aneka kebaikan.
Berkah di akhir bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits dijelaskan: "Allah membebas merdekakan seluruh orang yang telah terbebaskan pada setiap malam sepanjang bulan Ramadhan."
Demikianlah, keberkahan-keberkahan telah datang berurutan pada bulan Ramadhan yang merupakan sebuah bulan awalnya rahmat, pertengahannya maghfiraoh dan akhir ujungnya adalah terbebas dari neraka. Sungguh amat merugi orang yang mendapati bulan Ramadhan, tapi keluar tidak membawa ampunan atas dosa-dosanya

Kamis, 12 Agustus 2010

A. Pengertian Puasa Puasa, shaum atau shiyam, pengertiannya secara etimologis adalah “al-Imsaku ‘an  al-Syai” yaitu mengekang atau menahan diri dari sesuatu. Misalnya menahan diri dari makan, minum, bercampur dengan istri, berbicara dan sebagainya. Dalam pengertian selanjutnya al-shaum atau puasa adalah yaitu meninggalkan makan, minum, bercampur dengan isteri, dan meninggalkan perkataan. Berkata Sufyan bin Uyaynah : puasa adalah melatih kesabaran, manusia bersikap sabar (menahan diri) dari makan,minum, berhubungan seksual. kemudian ia membacakan ayat (QS. al-zumar, 39: 10. Lisan al-Arab, 12/350)

Arti seperti ini, misalnya disebutkan dalam al-Qur’an, bahwa Allah s.w.t. memerintahkan kepada Siti Maryam, ibunda Nabi Isa a.s. sebagai berikut: “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”. (QS. Maryam, 19:26). Maksud dari ayat itu menjelaskan, bahwa aku (Maryam) mena¬han diri dari berbicara pada hari ini sebagai nadzar terhadap Tuhan Yang Maha Pengasih. Arti seperti ini bisa dikembangkan lebih jauh, seperti menahan diri dari jenis makanan tertentu, menahan diri dari melakukan suatu pekerjaan dan sebagainya.

Menurut pengertian terminologis, atau pengertian secara istilah syara’, puasa adalah: “Menahan diri dari makan, minum dan bersenggama, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib), karena mengharap keridhaan Allah dan menyiapkan diri untuk bertaqwa kepada Allah dengan jalan muraqabah (merasa selalu diperhatikan Allah) disertai mendidik kehendak dan keingi¬nan”. (Rasyid Ridha, al-Manar, 1373 hal. 143). 

Pengertian serupa dijelaskan dalam kitab Subul al-Salam: “Menahan diri dari makan, minum, jima’ (bercampur dengan istri) dan lain-lain yang telah diperintahkan kepada kita untuk menahannya, sepanjang hari menurut cara yang disyariat¬kan. Demikian pula diperintahkan menahan diri dari ucapan yang diharamkan atau dimakruhkan, karena ada hadis-hadis yang melarang hal itu, itu semua berdasarkan waktu dan syarat-syarat yang telah ditetapkan”. (Subul al-Salam II, hal. 206). 

Pengertian puasa seperti yang disebutkan di atas, baik secara etimologis maupun terminologis, satu dan lainnya saling melengkapi. Berdasarkan uraian tersebut, menurut hemat penulis, puasa adalah: “Meninggalkan makan, minum, bercampur dengan istri dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, disertai niat dan keikhlasan karena Allah s.w.t., dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. 

B. Landasan Hukumnya Ibadah puasa Ramadhan diwajibkan berdasarkan ketetapan al-Qur’an, al-Sunnah dan ijma’ umat Islam. Firman Allah s.w.t.: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. al-Baqarah, 2:183). 

Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima, disyariatkan pada hari Senin tanggal 2 Sya’ban, tahun kedua Hijriyah. Nabi s.a.w., bersabda: “Islam itu ditegakkan atas lima azas yaitu: 

(1) Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. 

(2) Mendirikan shalat. 

(3) Menunaikan zakat. 

(4) Berhaji ke Baitullah. 

(5) Berpuasa dalam bulan Ramadhan”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19). 

Dalam hadis yang lain Rasulullah s.a.w., bersabda: Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: "Siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266). Dalam hadis yang lain Rasulullah s.a.w., bersabda: “Amal setiap orang balasannya dilipatgandakan, setiap kebai-kan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali. Berfirman Allah s.w.t.:
“Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang langsung membalasnya, karena ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya semata-mata untuk beribadah pada-Ku. 
Bagi orang yang berpuasa memperoleh dua kebahagiaan,
(1) kebahagiaan ketika ia berbuka dan 

(2) kebahagiaan ketika ia berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya aroma mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari parfum misk (kasturi)”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 6938 dan Muslim: 1945). 

C. Syarat Wajib Puasa Mereka yang diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 

1. Beragama Islam. Bagi mereka yang tidak beragama Islam tidak diwajibkan puasa. Bila ia masuk Islam, maka tidak wajib meng¬qadha puasanya yang telah lalu, karena setiap orang yang masuk Islam diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Firman Allah s.w.t.: 
“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah) terhadap orang-orang dahulu”. (QS. al-Anfal, 8:38). 
2. Berakal. Orang yang terganggu akalnya, atau gila tidak wajib berpuasa. 
3. Baligh atau dewasa. Yaitu berumur lima belas tahun ke atas, atau sudah menstruasi bagi anak perempuan dan mimpi sebagai tanda baligh bagi anak laki-laki, meskipun usianya belum mencapai umur lima belas tahun. Anak yang belum baligh, sebagaimana disebutkan di atas tidak wajib berpuasa. 
Namun demikian bila anak itu telah mumayyiz (bisa membedakan yang baik dan yang buruk) kemudian ia melak¬sanakan puasa, maka puasanya sah. Oleh karena itu sejak kecil anak-anak harus dilatih berpuasa, sehingga pada saat memasuki dewasa mereka telah terbiasa melaksanakannya. Sabda Nabi s.a.w.: 
“Ada tiga kelompok yang dibebaskan dari hukum, yaitu: 
(1) Orang yang tidur sehingga ia bangun. 
(2) Anak-anak sampai ia baligh. 
(3) Orang gila sampai ia sembuh”. (Hadis Shahih, riwayat Abu Dawud: 3822, al-Tirmidzi: 1343, al-Nasa'i: 3378, Ibn Majah: 2031, dan Ahmad: 910. teks hadis riwayat al-Nasa'i). 
4. Mampu Berpuasa. Mereka yang tidak mampu berpuasa, karena sudah sangat tua, sakit dan sebagainya, tidak wajib berpuasa, kewa¬jiban itu diganti dengan membayar fidyah. Firman Allah s.w.t.: “Barang siapa yang sakit, atau sedang dalam perjalan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari-hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan”. (QS. al-Baqarah, 2:185). 

Pada ayat yang lain dijelaskan: “Dan wajib bagi mereka yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin”. (QS. al-Baqarah, 2:184). 

D. Syarat Sah Puasa Pelaksanaan ibadah puasa menjadi sah, bila memenuhi per¬syaratan sebagai berikut:

[1] Beragama Islam, orang-orang non muslim tidak sah bila melaku¬kan ibadah puasa.

[2] Mumayyiz, yaitu seorang anak baik laki-laki ataupun perempuan yang telah memiliki kemampuan membedakan kebaikan dan keburu¬kan. 

[3] Suci dari haid dan nifas, bagi perempuan yang sedang haid atau nifas (keluar darah sehabis melahirkan) tidak boleh berpuasa. Namun mereka wajib mengqadha (mengganti) puasa yang ditinggalkannya pada hari lain setelah mereka suci dari haid dan nifasnya. Keterangan dari hadis riwayat Aisyah r.a: “…Kami diperintahkan Rasulullah s.a.w. mengqadha puasa dan tidak disuruhnya untuk mengqadha shalat”. (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 508). 

4. Dikerjakan pada waktu yang diperkenankan puasa padanya, jika melaksanakan puasa pada waktu yang tidak diperbolehkan puasa padanya, maka puasanya tidak sah, bahkan tidak boleh dilaku¬kan. 

Dilarang berpuasa pada 
(1) Hari raya ‘Idul Fitri.

(2) Hari raya ‘Idul Adha.

(3) Hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 bulan Dzulhijjah. Dijelaskan dalam hadis Nabi s.a.w.: "Nabi s.a.w. melarang puasa pada hari Idul Fitri, dan Idul Adha”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1855 dan Muslim: 1921). "Nabi s.a.w. melarang puasa pada hari Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyriq”. (Hadis Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 772). 
E. Rukun Puasa Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan, bila diting-galkan salah satunya maka ibadahnya tidak sah. Rukun ibadah puasa ada dua macam yaitu: 

[1] Niat melaksanakan ibadah puasa, waktunya pada malam hari, sejak waktu Maghrib sampai waktu fajar. Keharusan niat dalam setiap ibadah termasuk ibadah puasa berdasarkan firman Allah s.w.t.: “Dan tidakkah mereka diperintahkan, kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas semata-mata karena (menjalankan) agama dengan lurus...”. (QS. al-Bayyinah, 98:5). Sabda Nabi Muhammad s.a.w.: "Sesungguhnya setiap amal itu harus disertai dengan niat…”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1 dan Muslim: 3530). "Siapa yang tidak membulatkan niat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya (tidak sah puasanya)”. (Hadis Shahih, riwayat Abu Dawud: 2098 al-Tirmidzi: 662, dan al-Nasa'i: 2293). Pada puasa sunnah diperbolehkan niat di pagi harinya sampai menjelang waktu Dzuhur, berdasarkan hadis Shahih sebagai berikut; Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, "suatu hari Nabi s.a.w. datang kepadaku dan bertanya, "Apakah kamu punya makanan?". Aku menjawab, "Tidak". Maka beliau bersabda, "Baiklah kalau begitu (hari ini) aku berpuasa". Kemudian pada hari yang lain beliau datang lagi kepadaku, lalu aku katakan kepadanya,”Wahai Rasulullah kami diberi hadiah makanan (haisun)". Beliau berkata, "Tunjukkan padaku, sebenarnya sejak pagi aku berpuasa". Kemudian beliau memakan makanan tadi". (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 1952, Abu Dawud: 2099, al-Tirmidzi: 666, al-Nasa'i: 2283, dan Ahmad: 24549). 

[2] Meninggalkan segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar di waktu Shubuh sampai terbenam matahari di waktu Maghrib. Berdasarkan Firman Allah s.w.t.: “…Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam...”.(QS. al- Baqarah, 2: 187). 

F. Yang Membatalkan Puasa Puasa yang dikerjakan menjadi batal atau tidak sah, bila melakukan salah satu yang membatalkannya, antara lain sebagai berikut:

[1] Makan dan minum, sedikit atau banyak. (lihat QS. al-Baqarah ayat 187 di atas). Tidak batal puasa karena makan dan minum yang tidak disengaja, baik sedikit ataupun banyak, misalnya karena lupa. Sabda Nabi s.a.w.: “Siapa yang lupa, sedangkan ia dalam keadaan berpuasa kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia melanjutkan puasanya, karena sesungguhnya Allah-lah yang memberikan padanya makan dan minum”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1797 dan Muslim: 1952). 

[2] Bersetubuh atau melakukan hubungan seksual. (lihat QS. al-Baqarah 187). Bersetubuh atau melakukan hubungan seksual di siang hari bulan Ramadhan, bukan saja membatalkan puasa, tetapi juga dikenai kifarat atau denda, dengan:
(a) Memerdeka¬kan seorang hamba, atau bila tidak mampu.

(b) Puasa dua bulan berturut-turut. Atau bila tidak mampu juga 

(c) Memberi makan enam puluh orang miskin. Sabda Nabi s.a.w.: Dari Abu Hurairah r.a. menceritakan,“Seorang pria datang pada Rasulullah s.a.w. ia berkata: “Celaka aku wahai Rasulullah”, Nabi s.a.w. bertanya: “Apa yang mencelaka-kanmu?” pria itu menjawab: “Aku telah bercampur dengan istriku pada siang hari bulan Ramadhan”. Nabi s.a.w. bersabda: “Mampukah kamu memerdekakan seorang budak?” ia menjawab: “Tidak”. Rasu¬lullah bertanya padanya: “Mampukah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut?” pria itu menjawab: “Tidak mampu”. Rasulullah bertanya lagi: “Apakah kamu memiliki makanan untuk memberi makan enam puluh orang miskin?” ia menjawab:” Tidak, kemudian pria itu duduk, maka diberikan kepada Nabi s.a.w. keranjang besar berisi kurma. Rasulullah berkata: “Bersedekahlah dengan kurma ini”. Pria itu bertanya: “Apakah kepada orang yang lebih membutuhkan dari kami?. tidak ada keluarga yang lebih membutuhkan kurma ini selain dari keluarga kami”. Nabi s.a.w. tertawa, sehingga terlihat gigi taringnya, dan beliau bersabda: “Kembalilah ke rumahmu dan berikan kurma itu pada ke¬luargamu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1800 dan Muslim: 1870).

[3] Mengalami haid atau nifas. 

[4] Gila. Bila gila itu terjadi pada waktu siang hari dan dalam keadaan berpuasa, maka batallah puasanya. 
[5] Keluar sperma dengan disengaja, baik melalui sentuhan, onani atau masturbasi. Adapun keluar sperma dengan tidak disengaja, misalnya karena bermimpi, maka tidak membatalkan puasa. 
[6] Muntah dengan sengaja. Apabila tidak disengaja, maka tidak membatalkan puasa. (Sulaiman Rasjid, 1990: 219 – 220) Dari Abu Hurairah r.a. menuturkan, "Sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda, "Siapa yang tidak sengaja muntah, maka ia tidak wajib qadha puasa, dan siapa yang dengan sengaja muntah maka ia wajib qadha puasa". (Hadis Hasan Gharib, riwayat al-Tirmidzi: 653 dan Ibn Majah: 1666) 

G. Yang Diberi Keringanan Tidak Berpuasa Ada beberapa macam orang yang diberi keringanan untuk berbuka atau tidak melaksanakan puasa karena ada udzur atau halangan, yaitu: 

[1] Orang sakit yang tidak kuat melaksanakan puasa, atau bila berpuasa maka sakitnya akan bertambah parah, atau dapat mem¬perlambat penyembuhannya, maka orang tersebut boleh berbuka atau tidak melaksanakan puasa. Ia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya setelah sembuh.

[2] Musafir atau orang yang berada dalam perjalanan yang menyulit¬kan dan jauhnya memenuhi syarat, maka boleh berbuka. Ia wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya itu pada hari yang lain. Firman Allah s.w.t.:”...dan barang siapa sakit atau dalam perjala¬nan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain”. (QS. al-Baqarah, 2:185)

[3] Orang tua yang lemah, tidak mampu lagi melaksanakan puasa karena sangat tua atau karena fisiknya lemah. Orang-orang yang sakit menahun dan tidak mungkin diharapkan kesembuhannya, boleh tidak berpuasa. Bagi mereka diwajibkan membayar fidyah, bersedekah dengan memberi makan satu orang miskin setiap hari selama ia meninggalkan puasa Ramadhan. “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin”. (QS. al-Baqarah, 2:184). 

[4] Wanita hamil atau menyusui anaknya, jika melaksanakan puasa ia khawatir akan menimbulkan bahaya (mudharat) bagi dirin¬ya, anak yang dikandungnya dan yang disusui, boleh tidak berpuasa. Baginya mengqadha puasa yang ditinggalkannya. 

H. Sunnah-Sunnah Puasa Sunnah atau anjuran dalam melaksanakan ibadah puasa ter¬diri dari: 

[1] Menyegerakan berbuka, setelah masuk waktu Maghrib. Sabda Nabi s.a.w.: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1821 dan Muslim: 1838). 
 
[2] Mengawali buka dengan buah kurma, buah-buahan yang manis atau dengan air putih. “Dari Anas r.a., Nabi s.a.w. berbuka dengan ruthab (kurma yang ranum) sebelum shalat, apabila tidak ada, maka berbuka dengan kurma biasa, kalau tidak ada juga, maka beliau minum beberapa teguk air putih”. (Hadis Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 632).
[3] Berdoa waktu buka puasa. “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah s.a.w. apabila berbuka puasa, beliau berdoa: Wahai Allah, karena Engkau aku berpuasa, dan dengan rizki yang kau berikan aku berbuka, dahaga telah hilang, telah basah urat syaraf dan Insya Allah pahalanya ditetapkan”. (Hadis Hasan, riwayat Abu Dawud: 2359).

[4] Makan sahur, dilakukan setelah lewat tengah malam, untuk menambah kekuatan waktu puasa di siang harinya. Nabi s.a.w. bersabda: “Makan sahurlah kamu, sesungguhnya dalam makan sahur itu terdapat keberkahan”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 1789 dan Muslim: 1835). 

[5] Memberikan makanan berbuka bagi orang lain. Sabda Nabi s.a.w.: “Barangsiapa yang memberikan makan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa, ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, sedangkan yang berpuasa tidak berkurang sedi¬kitpun pahala puasanya”. (Hadis Hasan Shahih, Riwayat al-Tirmidzi: 735). 

[6] Memperbanyak shadaqah. Dari Anas r.a. Rasulullah s.a.w. ditanya: “Sedekah apakah yang paling utama? Nabi s.a.w. menjawab: Shadaqah dalam bulan Ramad-han”. (Hadis Gharib, Riwayat al-Tirmidzi: 599). 

[7] Mengakhirkan makan sahur sebelum fajar. Sabda Rasulullah s.a.w.: Umatku senantiasa berada dalam kebaikan, selama mereka men¬gakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka”. (Hadis Shahih, Riwayat Ahmad: 21739).

[8] Melakukan tadarrus, membaca dan mempelajari al-Qur’an, berda¬sarkan sunnah Rasulullah s.a.w. 

[9] Melaksanakan qiyam Ramadhan, yang dikenal dengan shalat Tara¬wih dan shalat Witir. 

[10] Menghidupkan malam sepuluh terakhir Ramadhan dengan menggiat¬kan amal dan bersungguh-sungguh dalam meningkatkan ibadah.

[11] Melakukan i’tikaf, diam di masjid untuk beribadah pada hari sepuluh yang akhir bulan Ramadhan. “Dari Aisyah r.a. Rasulullah s.a.w. apabila memasuki malam terakhir Ramadhan, menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan semakin bersungguh-sungguh beribadah dan mengencangkan ikat pinggang (tidak menggauli istrinya)”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Bukhari: 1884 dan Muslim: 2008).

I. Yang Diharamkan Berpuasa

a. Wanita yang sedang haid (menstruasi) 

b. Wanita yang nifas (sehabis melahirkan) 

J. Qadha, Fidyah dan Kifarat a. Wajib mengqadha puasa bagi: 

[1] Orang sakit yang tidak mampu berpuasa, wajib mengqadha setelah sembuh. 

[2] Orang yang hamil atau menyusui anak yang khawatir memba¬hayakan dirinya dan anaknya. 

[3] Orang yang batal puasanya karena sebab-sebab lain, misaln¬ya karena muntah dengan sengaja atau karena keluar sperma dengan disengaja, seperti onani, masturbasi dan sebagain¬ya.

b. Wajib membayar fidyah saja 

[1] Orang yang sangat tua, sehingga fisiknya lemah dan tidak mampu berpuasa. 

[2] Orang yang sakit menahun yang tidak bisa diharapkan kesem¬buhannya. 

[3] Wajib qadha dan wajib kifarat, yaitu bagi orang yang mela¬kukan hubungan suami istri pada siang hari bulan Ramadhan. Maka ia harus mengqadha puasanya dan membayar kifarat, yaitu dengan 

(a) Memerdekakan seorang budak atau 

(b) Puasa dua bulan berturut-turut, atau 

(3) Memberi makan enam puluh orang miskin. 

K. Puasa-Puasa Sunnah Puasa sunnah terdiri dari: 

[1] Puasa enam hari bulan Syawal. “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, bagaikan puasa sepanjang masa”. (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 1948, al-Tirmidzi: 690, Abu Dawud: 2078, Ibn Majah: 1706, dan Ahmad: 13783). 

[2] Puasa hari Arafah. Dikerjakan tanggal 9 Dzulhijjah, tetapi bagi mereka yang sedang melakukan wuquf di Arafah, tidak di¬perkenankan melaksanakannya. “Puasa hari Arafah itu menghapus¬kan dosa dua tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan da¬tang”. (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 1976 dan Ahmad: 21496. teks hadis riwayat Ahmad). Rasulullah s.a.w. telah melarang berpuasa pada hari Arafah di padang Arafah”. (Hadis Hasan, riwayat Ibn Majah: 1722, dan Ahmad: 7688. teks hadis riwayat Ibn Majah). 

[3] Puasa hari Tasu’a dan Asyura, yaitu puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharram. “Puasa hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu”. (Hadis Shahih, Riwayat Muslim: 1977). Sabda Nabi s.a.w.: “Sesungguhnya hari ini adalah hari Asyura, kamu tidak diwajibkan puasa padanya dan aku sekarang berpuasa, maka siapa yang mau berpuasa puasalah dan siapa yang tidak suka berbukalah”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 1760 dan Muslim: 1900. teks hadis riwayat al-Bukhari). Ketika Rasulullah s.a.w. berpuasa pada hari Asyura dan mengarahkan orang agar melaksanakannya, mereka berkata: “Wahai Rasulullah ia (Asyura) itu suatu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Maka Nabi bersabda: “Apabila sampai tahun depan, Insya Allah kami berpuasa pada hari kesembilan (Tasu’a). Kata Ibnu Abbas r.a. sebelum sampai tahun depan Rasulullah s.a.w. wafat”. (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 1916 dan Abu Dawud: 2089. teks hadis riwayat Muslim).

[4] Puasa pada hari Senin dan Kamis. “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. banyak berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Maka ditanyakan pada Nabi s.a.w. mengenai sebabnya, Nabi menjawab: “Sesungguhnya amalan-amalan itu diperlihatkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengam¬puni setiap orang muslim dan setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan, maka firman-Nya: “Tangguhkanlah kedua orang yang bermusuhan itu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Nasa'i: 2324, Ibn Majah: 1730, dan Ahmad: 8011. teks hadis riwayat Ahmad). “Nabi s.a.w. memilih waktu puasa pada hari Senin dan Kamis”. (Hadis Shahih, riwayat Muslim: 1978). 

[5] Puasa Putih, yaitu puasa pada waktu bulan purnama, tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan tahun Hijriyah. Rasulullah s.a.w. telah bersabda: “Wahai Abu Dzar, apabila engkau hendak berpuasa tiga hari dalam satu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14 dan 15”. (Hadis Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 692, al-Nasa'i: 2381 dan Ahmad: 20465. teks hadis riwayat al-Tirmidzi). 

[6] Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. “Kata ‘Aisyah: “Aku tidak melihat Rasulullah s.a.w. menyempurna¬kan puasa penuh selama satu bulan, kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak melihat Rasulullah berpuasa pada bulan-bulan lain lebih banyak dari puasa pada bulan Sya’ban”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 1833 dan Muslim: 1956. teks hadis riwayat al-Bukhari).